Kemerdekaan Sejati

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kemerdekaan Sejati

Kemerdekaan Sejati Bangsa Indonesia
Tujuh huruf yang terangkai menjadi kata ‘merdeka’ bisa memiliki makna berbeda ketika ditafsiri oleh orang yang berbeda. Kata merdeka memiliki berjuta makna, yang substansinya sangat bergantung pada kondisi masing-masing yang memaknainya. Bagi seorang pengemis yang sejak pagi hingga siang belum makan,  sepiring nasi bisa bermakna kemerdekaan, karena telah membebaskannya dari belenggu kelaparan. Bagi seorang konglomerat kemerdekaan mungkin bisa berarti kebebasan untuk mengeskpresikan segala potensi duniawinya tanpa batas. Sementara para mahasiswa memaknai kemerdekaan sebagai kebebasan untuk berpendapat, menggugat dan berdemonstrasi.

Bagi para petani kemerdekaan mungkin berarti kebebasan dari segala kendala dalam menjalankan usahataninya. Hama dan semua penyakit tanaman merupakan musuh abadi para petani yang bisa menjadi perenggut kemerdekaannya. Harga sarana produksi yang menjerat leher juga menjadi penjajah yang menghapus kemerdekaannya. Harga jual hasil panen yang sering terjun bebas juga menjadi perampok yang menyita kemerdekaan mereka. Bagi para petani kemerdeaan adalah kemudahan dalam bertani, terbebas dari serangan hama dan penyakit, dan yang pasti bisa hidup sejahtera dari menjual hasil panennya.

Terlepas dari berbagai pemaknaan kata kemerdekaan, ada satu pemaknaan yang mungkin tepat untuk mewakili semua tafsir kata kemerdekaan. Tafsir itu disampaikan oleh sang pendiri bangsa ini, Bung Karno,  “Kemerdekaan sebuah bangsa yang sesungguhnya hanya bisa tercapai ketika setiap anak bangsa mampu memerdekakan dirinya dalam arti yang sebenar-benarnya”.Beliau juga menambahkan, “Bahwa mampu memerdekakan dirinya dalam arti sebenar-benarnya, itu berarti tidak terjajah oleh materi, kebendaan dan keduniawian yang bersifat semu dan sementara sehingga tidak berpamrih atau mengharapkan sesuatu imbalan atas setiap apa yang dilakukannya. Setiap perbuatan selalu dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan”.

Yang menarik, beliau dengan gaya retorika yang menakjubkan juga menjelaskan bahwa kemerdekaan itu adalah, “ketika setiap anak bangsa ini mampu memerdekakan dirinya dari rasa takut, takut untuk menggunakan hati nuraninya dalam menjalani hidup, takut untuk mengatakan sesuatu yang benar dengan sebenar-benarnya dan mengatakan bahwa sesuatu yang salah adalah salah dengan sebenar-benarnya.”Jelas dari penjelasan Bung Karno bahwa substansi kemerdekaan bukan hanya berdimensi materi kebendaan, tetapi juga mencakup berbagai hal terkait dengan nurani, spiritual, dan kebebasan menyatakan kebenaran.

Dengan demikiaan kemerdekaans sejati mencakup semua aspek kehidupan manusia. Kemerdekaan sejati hanya dapat dinikmati oleh manusia yang telah terbebas dari belenggu penjajah materi, mendapat kemuliaan spiritual, dan hidup dilingkungan yang menjujung tinggi kebenaran. Yang menjadi pertanyaan, sudahkah kita memperoleh kemerdekaan sejati setelah 66 tahun kita merdeka?
Share:

0 Comments:

Post a Comment