Menjadi Pengusaha Sejak Muda karena Menjadi Mitra Produksi Petroganik P-76

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Menjadi Pengusaha Sejak Muda karena Menjadi Mitra Produksi Petroganik P-76

Sejak masih duduk di bangku kuliah pada salah satu kampus swasta di Gresik, Meta Bagus Santoso (30) sudah menjadi seorang wiraswastawan. Meta bagus santoso sendiri merupakan mitra produksi pupuk petroganik dengan label P-76. Hal ini tidak lepas dari gemblengan orangtuanya, agar dia menjadi pribadi yang tangguh, mandiri dan sukses sejak muda. Usaha pertama yang dicobanya adalah membuka studio band dan penyewaan perangkat audio, kemudian dilanjutkan dengan membuka usaha laundry. Dan pada tahun yang sama, saya perluas lagi dengan merambah usaha di bidang produsen bahan baku pupuk organik,” ungkapnya. Pada saat itu, bapak dengan 2 anak ini mengaku telah menyuplai bahan baku pupuk organik ke beberapa perusahaan di bawah bendera CV Meta Jaya. Di antaranya adalah Pabrik Petroganik milik Petrokimia yang terletak di Kompleks Kebun Percobaan Petrokimia Gresik, Jl. Noto Prayitno, Gresik.

Mitra Produksi Petroganik P-76

Akhir tahun 2009, menjadi masa yang tidak pernah dilupakan bagi suami dari Ardina Putri Anggriani ini. Saat itu dia bersama bapaknya mencoba peruntungan untuk mengajukan proposal menjadi Mitra Produksi Petroganik, dengan tetap menggunakan nama CV Meta Jaya. Setelah melalui beberapa tahap evaluasi, CV Meta Jaya resmi menjadi mitra produksi pupuk organik dengan kadar C-organik lebih dari 15 % tersebut, dengan kode produksi P-076.

Sebenarnya usaha di bidang pupuk yang digelutinya, sangat melenceng jauh dari disiplin ilmu yang dipelajari di kampusnya. Tapi karena dia adalah tipe orang yang selalu mencoba hal-hal baru dan menantang, dia bisa mengelola CV Meta Jaya dengan baik. Hasil produksi Petroganik yang diproduksinya hampir tidak pernah mendapat komplain dari PT Petrokimia Gresik sebagai pemegang lisensi. “CV Meta Jaya selalu berusaha menjaga mutu Petroganik, dari mulai pemilihan bahan baku hingga proses produksi, penimbangan dan pengantongan. Sebab kepuasan konsumen adalah puncak dari keberhasilan kami,” ujarnya. Demikian juga dalam hal promosi, seperti tertuang dalam Surat Perjanjian Produksi Pupuk Petroganik, CV Meta Jaya melakukan beberapa bentuk promosi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih mengenalkan Petroganik ke petani.

Salah satu bentuk promosi yang dilakukan adalah dengan mengadakan demplot padi, bekerjasama dengan semua distributor pupuk subsidi Petrokimia Gresik di Kabupaten Lamongan. Menurut Meta, demplot bisa menjadi sarana yang mampu meyakinkan petani agar mereka menyadari pentingnya Petroganik. Sebab sebelumnya petani menganggap pupuk organik tidak dibutuhkan, mereka sudah cukup puas dengan menggunakan Urea dan PHONSKA saja. Sebelum diadakan demplot, CV Meta Jaya melakukan sosialisasi kepada petani-petani di sekitar lokasi demplot. Materi yang disosialisasikan utamanya tentang pemupukan berimbang pada padi dengan komposisi 500 kg Petroganik, 300 kg PHONSKA dan 200 kg Urea, atau yang lebih dikenal dengan formula 5-3-2. Selain itu juga tentang jarak tanam ideal yang disebut dengan Jajar Legowo, dengan jarak tanam 2-1, 3-1 dan 4-1.

“Untuk biaya demplot kami menanggung semua biaya pupuk, 500 kg Petroganik, 300 kg PHONSKA dan 200 kg Urea. Ditambah dengan 30 kg benih padi untuk setiap hektarnya. Tentu saja kami juga melakukan pengawalan hingga paska panen, baik itu pada aplikasi pupuk hingga pemeliharaan, termasuk pengendalian hama dan penyakit,” jelas Meta. Demplot yang dilaksanakan di tempat-tempat strategis, dengan total luas 10 hektar tersebut berhasil panen dengan gemilang. Pada tiap-tiap lahan berhasil terjadi kenaikan yang cukup berarti.

Kenaikannya antara 1 hingga 1,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektar, yang belum pernah terjadi pada masa panen sebelumnya. Melihat keberhasilan demplot tersebut, banyak petani yang tertarik untuk melakukan pemupukan berimbang, utamanya penggunaan Petroganik yang selama ini tidak mereka lakukan. “Melihat antusiasme petani di sekitar area demplot ketika melihat peningkatan hasil panen, saya pikir demplot merupakan cara paling efektif untuk memeromosikan Petroganik,” akunya.

Untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat di Desa Kemantren Kec. Paciran Lamongan, tempat Pabrik Petroganik CV Meta Jaya berdiri, Meta mempunyai beberapa strategi. Selain melibatkan beberapa warganya untuk menjadi karyawan di pabriknya, dia juga mengagendakan kegiatan-kegiatan sosial dengan masyarakat sekitar. Mulai dari jalan sehat dengan berbagai doorprize menarik, pertandingan bola volley antar RT, hingga menyantuni anak yatim dan janda miskin. “Dengan melakukan aktivitas sosial tersebut, keberadaan CV Meta Jaya di atas tanah seluas 6.000 m2 di desa mereka bisa diterima dengan baik. Tidak ada masalah yang serius yang kami hadapi, sebab mereka sudah merasakan manfaat keberadaan pabrik ini,” terangnya.

Dengan tanpa masalah yang berarti, CV Meta Jaya yang memekerjakan 65 karyawan tersebut, produksinya meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal berdiri tahun 2009, hanya 5.000 ton per tahun, kini meningkat menjadi 15.600 ton per tahun. Keberhasilan menjadi Mitra Produksi Petroganik tidak membuat naluri bisnisnya berhenti, dia masih terus melirik peluang usaha lain. Tiga tahun terakhir, Meta mengembangkan usaha transportasi dan penggemukan sapi yang kotorannya bisa dimanfaatkan untuk bahan baku Petroganik.

Tahun 2015 ini, bapak dari Nabila Melody Felcia dan Nadia Melody Azkadinaya ini membuka usaha benih padi dengan merek “Petroseed”, yang bekerja sama dengan Petrokimia Gresik. “Usaha-usaha tersebut semuanya berkaitan dengan Petroganik, dari angkutan truk untuk mengangkut hasil produksi dan kotoran sapi sebagai limbah dari usaha penggemukan sapi untuk bahan baku. Hingga usaha benih padi “Petroseed”, juga berkaitan dengan usaha Petroganik, di mana benih-benihnya saya ambil dari lahan yang menggunakan Petroganik,” paparnya. (Made Wirya)
Share:

0 Comments:

Post a Comment