Untuk tanaman jagung hibrida, sebelum benih ditanam tanah terlebih dahulu diolah dengan beberapa cara;
1.Pengolahan tanah tahap I dilakukan 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak sistem kering. Pada pengolahan tanah tahap II, dilakukan 2 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak berlawanan dari arah pengolahan tanah tahap I, serta digaru/diratakan.2.Pada lahan bekas padi sawah dibuat alur tanam menggunakan bajak dengan jarak 80 cm. Pembauatan saluran air disesuaikan dengan lahan.
3.Pada tanah yang sangat kering, dibuat cuklakan sesuai jarak tanam yang diinginkan, kemudian ditugal sedalam 5 – 10 cm. Pembuatan saluran air disesuaikan lahan.
Dosis pupuk petgoranik untuk tanaman jagung hibrida adalah 500 kg Petroganik, 300 kg PHONSKA dan 300 kg Urea untuk tiap hektarnya, sedangkan kebutuhan benih sebanyak 20 – 25 kg per hektar. Satu hari sebelum tanam, tanah diari agar mudah ditugal. Pembuatan lubang tanam dan lubang pupuk dengan cara ditugal, sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan. Jarak tanam 80 x 40 cm (2 tanaman), atau jarak tanam 80 x 20 cm (1 tanaman), dengan pupulasi 62.500 tanaman per hektar.
pada saat proses pemupukan dasar sebaiknya menggunakan kombinasi 500 kg Petroganik, 150 kg PHONSKA dan 75 kg Urea per hektar. Diberikan saat proses tanam tanaman jagung hibryda dengan cara ditugal disamping benih dalam baris tanaman dengan jarak 10 cm. Lubang yang sudah terisi pupuk petroganik ditutup dengan tanah.
Pupuk susulan I diberikan pada tanaman hybrida yang berumur 15 – 20 HST, dengan kombinasi dosis 150 kg PHONSKA ditambah dengan 75 kg Urea per hektarnya. Pupuk Petroganik diberikan dengan cara ditugal di dalam baris tanaman dengan jarak 10 cm dari tanaman. Lubang yang sudah terisi pupuk petroganik ditutup dengan tanah.
0 Comments:
Post a Comment