Kombinasi pupuk yang tepat antara
Petroganik dengan beberapa jenis pupuk anorganik terbukti telah meningkatkan
hasil panen berbagai jenis tanaman. Banyak petani sudah membuktikan, pupuk
Petroganik yang diaplikasikan dengan Phonska Plus dan Urea dapat meningkatkan
hasil panen padi, sayuran dan buah-buahan. Bukan hanya hasil panen yang
berlipat, kualitas hasil panen juga menjadi lebih baik sehingga harga jual juga
lebih baik. Itu artinya, penghasilan para petani juga meningkat.
Sukarso, Ketua Poktan Tani Makmur,
Kelurahan Semampir, Kecamatan Banjarnegara, Banjarnegara, Jawa Tengah
menjelaskan, aplikasi pemupukan berimbang dengan komposisi 500 kg Petroganik,
150 kg NPK Phonska Plus, 150 kg ZA, dan 150 kg Urea terbukti dapat meningkatkan
hasil panen padinya. “Dengan pemupukan berimbang, ternyata hasilnya di luar
dugaan. Perkembangan tanaman padi dari minggu ke minggu luar biasa. Jumlah
malainya lebih banyak dan bulir padinya lebih berisi. Petumbuhannya jauh
berbeda jika dibandingkan dengan musim tanam sebelumnya,” ungkapnya.
Hal yang sama dikemukakan Abdul
Gani, anggota Poktan Penyulak Permai Hamparan 1 di desa Semabi, Kecamatan
Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Dia mengaku
panen padi di lahan miliknya sebelum demplot pemupukan berimbang hanya
2,9 ton per hektar. Tapi setelah menggunakan Petroganik, Phonska Plus dan Urea panen
bisa mencapai 3,8 ton per hektar. Hasil panen tersebut jauh lebih tinggi
dibanding panen di lahan milik petani di sekitarnya. “Alhamdulilah,
dengan meningkatnya hasil panen juga bisa menambah kesejahteraan keluarga,“ jelasnya.
Hasil panen berlipat juga
dinikmati Karji, pemilik UD Andalas kios pertanian di Desa Ngadiluwih,
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, yang sukses melakukan demplot
hortikultura di lahannya. “Pada awalnua saya membuat demplot Phonska Plus
secara swadaya untuk tanaman melon. Dengan Petroganik dan Phonska Plus ternyata
hasil panennya meningkat. Dari yang sebelumnya 2 - 3 kilogram per buah,
meningkat hingga 4,5 kilogram per buah. Selain itu kulitnya menjadi lebih tipis
dan rasa juga lebih manis,” ungkapnya. Setelah keberhasilan demplot itu banyak
petani yang mengikuti jejaknya, dan saat ini hampir semua petani di desanya
sudah mengaplikasikan pemupukan berimbang.
Sementara Ngadi, petani yang
tinggal di Desa Kedung Menjangan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar
sudah 8 tahun mengaplikasikan Petroganik, sedangkan untuk Phonska Plus baru
mengaplikasikan dua tahun terakhir. “Saat ini saya menanam kacang panjang, dan
sudah mulai dipanen. Dengan Petroganik dan Phonska Plus, kacang panjang di
lahan saya menjadi lebih panjang dan lebih besar. Panjangnya mencapai hampir 1
meter,” jelasnya. Bukan hanya mereka, masih banyak petani yang telah
membuktikan hasil panen berlipat diikuti dengan pendapatan yang juga meningkat.
(Red/SP)
0 Comments:
Post a Comment